Kekerasan di sekolah
kadang-kadang terdiri atas kekerasan yang dilakukan sekelompok siswa yang
mengambil keuntungan atau mengisolasikan seorang siswa secara khusus untuk
mendapatkan dukungan dari bystanders (saksi mata, orang yang berdiri di
dekat kejadian), dan siapa yang menolak akan menjadi korban berikutnya.
Saksi
mata (bystander) yang menyaksikan perilaku bullying terbagi menjadi 3 kategori,
yaitu reinforcers (memberikan dukungan
untuk pelaku atau bahkan ikut membully korban), outsider (tidak terlibat dengan
bullying atau cuek saja), dan defenders atau pembela ( membantu atau memberikan
dukungan kepada korban).
Pada peristiwa bullying yang sering terjadi di
sekolah, bystander juga terkena
dampak. Sebagian besar siswa yang menjadi bystander tidak suka dengan adanya
peristiwa bullying. Siswa yang mengamati bullying (kategori outsiders dan
reinforcers) melaporkan dirinya merasa tak berdaya, gelisah, dan tertekan.
Mereka sering merasa bersalah karena tidak mampu membantu korban, kesal
terhadap diri mereka sendiri dan menggertak, dan merasa ketakutan akan menjadi
target bullying selanjutnya. Ada pula siswa yang menjadi bystander (kategori
defenders) merasa dirinya terdorong untuk membantu korban bullying dan ingin
menghukum pelaku bullying.